surfing in bali

Surfing Bali dan Indonesia
Bali adalah bagian dari kepulauan Indonesia dari 18.700 pulau dan terletak sekitar 8 ° C di selatan khatulistiwa. Mayoritas penduduk Bali (Bali) Hindu, campuran unik dari Hindu & Budha. Agama yang unik dan budaya orang Bali adalah salah satu alasan pulau itu tetap sebuah oasis perdamaian dan ketenangan di seluruh kacau kali di Indonesia sejak jatuhnya kediktatoran Suharto di tahun 1999 dan telah membantu mempertahankan semangat pulau selama yang terakhir beberapa tahun sebagai Bali dan orang Bali telah menderita bergolak kali mereka sendiri kesedihan yang luar biasa dan kesulitan ekonomi yang dihasilkan.

Bali diberkati oleh alam dengan musim, panas dan hujan yang pendek, lebih lama lebih dingin, musim kemarau dan wisatawan berkumpul di sini sepanjang tahun. Banyak wisatawan memilih untuk tiba di musim kemarau - yang saat ini muncul untuk menutupi periode yang lebih lama dari bulan April sampai akhir November. Periode tersibuk adalah selama musim liburan bulan Agustus, yang juga merupakan bulan paling keren di ini Pulau Dewata.

Berlawanan dengan kepercayaan populer, gelombang Bali sedang berselancar oleh kedua mengunjungi dan peselancar lokal sedini akhir 1930-an dan bukan seperti legenda berselancar populer mengatakan, bahwa pulau Bali adalah pertama kali ditemukan sebagai tujuan berselancar besar oleh sekelompok Australia peselancar. Meskipun, ketika peselancar Australia pertama mulai tiba di pulau Bali pada tahun 1967 mereka memperkenalkan pulau ke peralatan berselancar pertama serius.

Sementara di Bali mungkin tidak lagi menjadi "perbatasan" tujuan surfing, masih terletak di jantung dari pengalaman berselancar Indonesia dan merupakan persinggahan wajib bagi siapa pun di perjalanan pertama mereka berselancar ke Indonesia. Bali juga pemberhentian pertama dan terakhir bagi sebagian besar surfer bepergian ke beberapa istirahat legendaris di G-Land, Lombok atau Sumbawa, atau daerah yang lebih jauh dari Nusa Tenggara Timur, Mentawai dan Sumatera Utara.